Adapun perintah agar kita mengikuti ajaran serta sunnah Rasulullah SAW sebagaimana dalil-dalil di bawah ini.
قُلْإِن كُنتُمْتُحِبُّونَاللّهَفَاتَّبِعُونِييُحْبِبْكُمُاللّهُوَيَغْفِرْلَكُمْذُنُوبَكُمْوَاللّهُغَفُورٌ رَّحِيمٌ
31. Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( al-Imran : 31 )
مَّاأَفَاءاللَّهُعَلَىرَسُولِهِمِنْ أَهْلِالْقُرَىفَلِلَّهِوَلِلرَّسُولِوَلِذِيالْقُرْبَىوَالْيَتَامَىوَالْمَسَاكِينِوَابْنِالسَّبِيلِكَيْ لَا يَكُونَدُولَةًبَيْنَالْأَغْنِيَاءمِنكُمْوَمَاآتَاكُمُالرَّسُولُفَخُذُوهُوَمَانَهَاكُمْعَنْهُفَانتَهُواوَاتَّقُوااللَّهَإِنَّاللَّهَشَدِيدُ الْعِقَابِ
7. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. (al-Hasyr :7)
لَقَدْكَانَلَكُمْ فِيرَسُولِاللَّهِ أُسْوَةٌحَسَنَةٌلِّمَنكَانَيَرْجُو اللَّهَوَالْيَوْمَالْآخِرَوَذَكَرَاللَّهَكَثِيرًا
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. ( ah-Ahzab : 21 )
مَّاأَفَاءاللَّهُعَلَىرَسُولِهِمِنْ أَهْلِالْقُرَىفَلِلَّهِوَلِلرَّسُولِوَلِذِيالْقُرْبَىوَالْيَتَامَىوَالْمَسَاكِينِوَابْنِالسَّبِيلِكَيْ لَا يَكُونَدُولَةًبَيْنَالْأَغْنِيَاءمِنكُمْوَمَاآتَاكُمُالرَّسُولُفَخُذُوهُوَمَانَهَاكُمْعَنْهُفَانتَهُواوَاتَّقُوااللَّهَإِنَّاللَّهَشَدِيدُ الْعِقَابِ
7. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya. (al-Hasyr :7)
لَقَدْكَانَلَكُمْ فِيرَسُولِاللَّهِ أُسْوَةٌحَسَنَةٌلِّمَنكَانَيَرْجُو اللَّهَوَالْيَوْمَالْآخِرَوَذَكَرَاللَّهَكَثِيرًا
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. ( ah-Ahzab : 21 )
عَنْ عُمْرِو بْنِ عَوْفٍ اْلمُزَنِيّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ لِبِلاَلِ بْنِ الْحَارِثِ (( مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِي قَدْ أُمِيْتَتْ بَعْدِي فَإِنَّ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلَ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا وَمَنِ ابْتَدَعَ بِدْعَةً ضَلاَلَةً لاَ تُرْضِى اللهُ وَرَسُوُلُهُ كَانَ عَلَيْهِ مِثْلُ أَثَامِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ ذَالِكَ مِنْ أَوْزَارِ النَّاسِ شَيْئًا .
Artinya : dari Amr bin Auf al-Muzany
bahwasannya Nabi Muhammad SAW berkata kepada Bilal bin Harits : barang
siapa yang menghidupkan salah satu sunnah dari sunnahku yang telah
ditinggalkan setelah kepergianku ( kewafatanku ) maka baginya pahala
sebagaimana pahala orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala
mereka sedikitpun, dan barang siapa yang mengadakan ( melakukan )
perkara yang bid”ah ( tidak ada tuntunan dari Nabi SAW ) maka baginya
dosa orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka
sedikitpun.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم خَرَجَ إِلَى الْمَقْبَرَةِ وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ فِى صِفَةِ أُمَّتِهِ وَفِيْهِ (( فَلَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيْرُ الضَّالُّ فَأُنَادِيْهِمْ أَلاَهَلُمَّ, أَلاَ هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوْا بَعْدَكَ, فَأَقُوْلُ فَسُحْقًا فَسُحْقًا فَسُحْقًا )) .
Artinta : dari abu Hurairah R.A bahwa
Rasulullah SAW pernah keluar ke sebuah perkuburan kemudian menyebutkan
sebuah hadits tentang sifat dan keadaan umatnya diantaranya : sungguh
akan diusir dari telagaku segolongan orang sebagaimana diusir dan
terlantarnya onta yang tersesat, maka Aku pun memanggil mereka,
kemarilah, kemarilah. Maka dikatakan ( malaikat ) sesungguhnya mereka
telah merubah ( meninggalkan ) sunnah dan ajaranmu setelah kepergianmu.
Maka Aku pun berkata menjauhlah kalian 3×.
قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهُ صلى الله عليه وسلم ” يَا بُنَيَّ إِذَا قَدَرْتَ أَنْ تُصْبِحَ وَ تُمْسِيَ لَيْسَ فِى قَلْبِكَ غِشٌّ لِأَحَدٍ فَافْعَلْ” ثُمَّ قَالَ ليِ يَا بُنَيَّ وَذَالِكَ مِنْ سُنَّتِي, وَمَنْ أَحْيَى سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِى الْجَنَّةِ “.
Artinya : berkata Anas bin Malik R.A
Nabi SAW berkata kepadaku : wahai anakku kalau seandainya engkau mampu
berpagi dan bersore hari dengan hati yang tidak ada kebencian kepada
seorang pun maka lakukanlah. Kemudian beliau berkata lagi kepadaku :
yang demikian itu merupakan sunnahku, dan barang siapa yang menghidupkan
sunnahku maka ia telah
mencintaiku, da barang siapa yang mencintaiku maka ia akan bersamaku kelak di surga.Berkata Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq R.A : Aku tidak pernah meninggalkan suatu yang pernah dilakukan oleh Rasulullah kecuali aku akan mengerjakannya juga, karena Aku takut seandainya Aku meninggalkannya aku akan tersesat dan keluar dari ajaran Rasulullah SAW.
Imam as-Syafi”i berkata : tidak ada satu pun dari sunnah Rasulullah SAW kecuali harus diikuti.
Berkata Imam Sahl at-Tustary : pokok ajaran kami ada tiga : 1. Mengikuti akhlaq dan ajaran serta perbuatan Nabi SAW. 2. Makan dari yang halal. 3. Ikhlas dalam beramal.
Berkata Hasan bin al-Hasan : sedikit amal dari suatu yang sunnah lebih baik dari yang banyak tapi bid”ah.
Sumber
No comments:
Post a Comment